Rabu, 25 Maret 2015

Cara mengecek sertifikat online

Hari ini saya akan share baaimana cara mengecek sertifikat kita secara online. Caranya sangatlah mudah. Kita hanya membutuhkan salah satu dari no sertifikat ataupun ijazah kita baik BST ataupun yang lainnya. Caranya adalah :

1. Masuk ke web ini: www.pelaut.dephub.go.id

2. Siapkan salat satu dari no sertifikat yang anda punya. No tersebut dapat kita temukan di kanan atas dari sertifikat yang anda punyai. Kita hanya membutuhkan 10 angka awalnya saja. Misalkan no sertifikat 6201234567xxxxxx angka 6201234567 saja yang kita butuhkan. 

3. Masukkan sepuluh nomor tersebut dalam kolom seperti gambar di atas. Kemudian klik submit. 

4. Sekaran ada telah berhasil melihat sertifikat anda yang sudah online. 

Senin, 23 Maret 2015

Draft atau kedalaman kapal



Draft adalah kedalaman kapal atau badan kapal yang tenggelam di dalam air. Draft ini memiliki banyak fungsi dan cara pengecekannya pun memiliki cara tersendiri bukan hanya dengan melihat angkanya saja. 

Tata cara pengecekan pada draft adalah sebagai berikut. 

Pada gambar di atas tertera angka yang besar dan kecil. Di antara setiap angka yang besar terdapat angka genap dari 2,4,6,8. Jadi sebagai contoh draft di atas terlihat bahwa air laut berada tepat di bawah angka 6 di antara angka besar 80-90. Sehingga pembacaannya adalah 8.60 meter. 

Pada setiap angka besar misalkan angka 90 jika air berada di tengah-tengah angka tersebut berarti draftnya adalah 9.05 meter. Sehingga angka tersebut kita bagi lagi untuk mendapatkan hasil 2 angka di belakang koma. Begitupun juga dengan angka kecil hanya saja angka kecil tersebut menandakan angka di 1 koma dibelakang angka besar yang awal. Apa bila berada tepat di bawah angka tersebut seperti gambar di atas menandakan perpuluhan. Apabila air berada di atas angka tersebut maka menandakan angka perpuluhan berikutnya. Sebagai contoh apabila air pada draft di atas berada tepat di atas angka 6 maka draft tersebut adalah 8.70 meter. Sehingga di setiap angka kecil terdapat angka ganjilnya. Sebagai contoh di antara angka 90-2 pada jarak yg tidak terdapat angka merupakan angka 1, di antara angka 2-4 pada jarak yg tidak terdapat angka merupakan angka 3, di antara angka 4-6 pada jarak yg tidak terdapat angka merupakan angka 5, dan seterusnya. Pada jarak tersebut juga sama halnya dengan angka lainnya  maksudnya adalah jika air berada di antara 90-2 bedara di tengah2 jarak tersebut berarti draftnya adalah 9.15 meter. Itu lah cara untuk mengetahui draft kapal. 

Draft kapal di gunakan dalam banyak hal terutama dalam mengetahui jumlah muatan atau deadweight kapal. Draft juga di gunakan untuk keselamatan pelayaran pada darerah dengan kedalaman yang kecil sehingga kapal tidak grounding atau kandas. Draft juga dapat digunakan dalam mengetahui kapal dalam keadaan hooging atau shagging. Hogging adalah suatu keadaan kapal dimana muatan lebih banyak berada di depan dan belakang kapal. Shagging adalah suatu keadaan kapal dimana muatan lebih banyak berada di tengah. Serta kita dapat mengetahui trim kapal dalam perhitungan muatan maupun bunker atau bahan bakar. Serta trim kapal by head atau by astern. By head adalah draft depan lebih besar dari pada draft belakang dan by astern adalah draft belakang lebih besar dari pada draft depan. 


Sabtu, 21 Maret 2015

Sea project atau praktek laut

Sea project atau praktek laut merupakan saat dimana sebelum menjadi perwira kita melakukan praktek di atas kapal. Hal ini bertujuan untuk mempraktekkan apa yang telah kita pelajari secara teori. Karena tidak segala sesuatu hal kia dapatkan pada saat kuliah dan terjun langsung ke lapangan adalah hal yang penting untuk mempersiapkan kita saat kita menjadi seorang perwira nantinya. 

Jabatan kita selama praktek di sebut cadet dimana dalam hirarki jabatan kita setara dengan os akan tetapi perintah kita di berikan oleh c/o atau 2/e , bosun atau perwira lainnya. Sehingga pada saat praktek kita dapat mengetahui kegiatan atau tata cara kerja di atas kapal mulai dari kerja di dek atau di mesin, jaga saat di pelabuhan, dan jaga di anjungan saat bernavigasi. 

Dalam mempersiapkan diri kita khususnya untuk jurusan nautika saya menyarankan untuk mendapatkan segala ilmu yang bisa kita dapatkan. Hal penting yang harus bisa kita kuasai setelah praktek laut khususnya untuk jurusan nautika adalah:

1. Cargo handling and operation 
2. Mengetahui segala perawatan terhadap LSA (life saving appliance) dan FFE (fire fighting equipment)
3. Pembuatan port document
4. Hal-hal tentang navigasi dari tata cara penggunaan radar, ecdis, ais, sart, epirb, gmdss, komunikasi radio, penulisan dalam log book, koreksi peta dan publikasi, pembutan kompas error, signal lampu, signal bendera, signal bunyi, dan lain-lain
5. Perawatan di dek
6. Tali temali
7. Perhitungan muatan
8. Drill
9. Mumbuat passage plan atau route perjalanan kapal
10. Menentukan posisi kapal
11. Aturan-aturan di kapal

Yang paling utama adalah kita dapat mengetahui seluruh jawab yang terdapat pada paket prola kita. Karena di dalam pertanyaan tersebut sudah menjadi suatu patokan bahwa setelah kita dapat menjawab dan mengetahui jawabannya kita akan siap untuk menjadi seorang perwira yang baik. Tentu saja pengalaman pada kapal lain akan lebih baik dibandingkan dengan hanya dari kapal saat kita praktek. Setiap kapal dan setiap perusahaan memiliki aturan dan tata cara yang berbeda. Kita juga harus banyak bertemu dengan berbagai orang agar kita dapat memimpin orang dengan berbagai suku dan sifat yang berbeda suatu saat nanti. 

Bell Book Atau Buku Catatan Pergerakan Kapal

Pada saat ini saya akan membagi ilmu tentang tata cara penulisan pada bell book atau buku catatan pergerakan kapal. Buku ini berisikan tentang hal-hal penting pada saat kapal berolah gerak beserta waktunya. Pencatatan pada buku ini menggunakan huruf besar. 

Berikut adalah hal-hal yang di tulis ke dalam bell book atau buku catatan pergerakan kapal yaitu:

1. OHN to E/R (one hour notice to engine room)
Yaitu dimana anjung memberikan pemberitahuan ke ruang mesin satu jam sebelum kapal akan melakukan olah gerak agar kamar mesin dapat melakukan persiapan pada mesin seperti main engine atau mesin penggerak utama, auxillary engine atau mesin bantu, boiler, power winch, dan lain-lain guna menunjang pergerakan kapal untuk olah gerak. 

2.  Syncronize time with e/r
Yaitu mencocokan waktu ke kamar mesin agar waktu anjungan dan kamar mesin sama sehingga tidak ada kesalahan pada pembuatan laporan. 

3. Steering gear tested
Yaitu pengetesan pada kemudi bahwa dapat dioperasikan dengan baik. 

4. All navigation equipment tested
Yaitu dimana alat-alat navigasi telah di cek dan dapat digunakan dengan baik. Contohnya adalah radar dan arpa, ecdis, gps, ais, echo sounder, peta, lampu navigasi, isyarat bunyi, radio, dan lain-lain. 

5. SBE (stand by engine)
Yaitu dimana waktu yang menandakan semenjak jam tersebut mesin siap untuk di gunakan untuk berolah gerak. 

6. POB (pilot on board)
Yaitu dimana saat pandu naik ke atas kapal. 

7. Pilot away
Yaitu dimana saat pandu turun dari atas kapal. 

8. Fwd or aft tug made fast
Yaitu dimana kapal tunda muka atau buritan terikat pada kapal. 

9. Fwd or aft tug cast off
Yaitu dimana kapal tunda muka atau buritan terlepas dari kapal. 

10. FLA (first line ashore)
Yaitu dimana tali pertama terikat di pelabuhan. 

11. All line made fast
Yaitu dimana seluruh tali kapal sudah terikat. 

12. Ship in position
Yaitu dimana kapal sudah berada pada posisinya di pelabuhan dan dapat mengencangkan seluruh tali untuk menjaga kapal pada posisinya. 

13. Single up
Yaitu dimana tali kapal masih tersisa tali spring muka dan buritan yang terikat di pelabuhan. 

14. Last line
Yaitu dimana tali terakhir terlepas dari pelabuhan. 

15. Cast off
Yaitu saat kapal memulai pergerakan dan sudah bebas dari seluruh tali kapal terhadap pelabuhan. 

16. Master took the conn or command
Yaitu saat master mengambil alih komando di anjungan. 

17. OOW (officer on watch) took the conn from master
Yaitu dimana perwira jaga mengambil alih komando anjungan dari master. 

18. Change steering from auto to manual
Yaitu dimana steering dari auto pilot atau otomatis menjadi manual steering atau hand steerin atau helm. Dimana juru mudi memegang kemudi dan mengemudikan kapal sesuai perintah dari pandu atau master atau oow. 

19. Change steering from manual to auto
Yaitu dimana menganti kemudi dari manual ke otomatis. 

20. BOSV (begin of sea voyage)
Yaitu dimana kapal memulai pergerakan di laut dan tidak membutuhkan olah gerak yang mengharuskan mesin dalam keadaan stand by. 

21. EOSV (end of sea voyage) 
Yaitu dimana kapal sudah menyelesaikan perjalanan laut dan akan memasuki pelabuhan atau daerah pelayaran yang membutuhkan mesin dalam keadaan stand by. 

22. Drop anchor 
Yaitu dimana saat kapal menjatuhkan jangkar untuk berlabuh. 

23. Heave up anchor
Yaitu dimana kapal memulai untuk mengangkat jangkar kembali ke kapal. 

24. Anchor aweight or anchor up
Yaitu dimana saat jangkar kapal sudah berada di posisinya di atas kapal. 

25. Brought up anchor
Yaitu dimana jangkar telah di dasar laut dan sudah menahan kapal pada posisinya. 

26. FWE (finished with engine)
Yaitu di saat kapal sudah selesai menggunakan mesin dan dapat mematikan mesin. 



Rabu, 18 Maret 2015

Radar dan Arpa

Apa yang harus kita ketahui tentang Radar dan Arpa untuk navigasi di laut? Di sini saya akan memberika hal-hal penting yang harus kita ketahui tentang radar terutama dalam hal navigasi demi keamanan dan keselamatan pelayaran. 

Radar

Radar adalah suatu sistem dimana menggunakan frekuensi dalam menangkap suatu objek yang tidak kita ketahui. Pada antena radar yang terus berputar memiliki dua fungsi yaitu untuk memancarkan frekuensi dan untuk menangkap pantulan dari frekuensi. Jadi penangkapan dari suatu objek dapat kita ketahui dari pantulan frequensi yang di pancarkan dan di tangkap kembali. 

Untuk mengenal radar terutama dalam hal navigasi di laut, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu:

1. Range
Yaitu jarak tangkap dari radar
2. Gain
Yaitu seberapa besar frekuensi yang ditangkap
3. Rain
Yaitu untuk mengurangi tangkapan atau hasil yang kurang baik pada saat cuaca hujan
4. Sea
Yaitu untuk memberikan hasil yang lebih baik pada saat keaadaan laut berombak
5. Ebl (electronic bearing line)
Yaitu untuk membaring pada radar. Guna untuk menghindari tubrukan
6. Vrm (vector range measure)
Yaitu untuk mengetahui jarak terhadap suatu objek
7. H-up (heading up)
Dimana tampilan dari radar menunjukan arah kapal yang menghadap ke depan
8. N-up (north up)
Dimana tampilan dari radar menunjukkan utara menghadap ke depan
9. Off center
Dimana tampilan pada radar posisi kapal tidak berada di tengah

Arpa

Arpa adalah suatu sistem operasi dari hasil tangkapan radar. Di sini arpa sebagai pengolah data dari radar. Sistem ini memberikan kita informasi untuk menghindari bahaya dari objek di sekeliling. 

Adapun hal-hal yang di hasilkan oleh arpa yaitu:

1. Target
Yaitu kita dapat menangkap objek yg di hasilkan radar dan membuat arpa untuk memproses data tersebut

2. CPA (clostest point approach)
Yaitu memberikan informasi bahwa berapa jarak terdekat terhadap kapal kita saat berpapasan

3. TCPA (time clostest point approach)
Yaitu waktu saat kapal akan berpapasan pada jarak terdekat

4. True bearing
Yaitu baringan sejati terhadap objek tersebut

5. Ctw (course through water)
Yaitu haluan relatif dari kapal tersebut. Relatif di sini berarti haluan dengan adanya pengaruh arus dan angin

6. CTG (course through ground) 
Yaitu haluan sejati dari objek tersebut

7. Stw (speed through water)
Yaitu kecepatan kapal relatif terhadap air. Dimana kecepan tersebut sudah di pengaruhi arus dan angin

8. Stg (seepd through ground)
Yaitu kecepatan kapal terhadap bumi. Maksudnya adalah jika kapal memiliki kecepatan stg 10 knots berarti dalam waktu 1 jam dapat menempuh 10 mil laut. Akan tetapi jika kecepatan kapal terhadap air atau stw yaitu 10 knots berarti belum tentu dalam satu jam kapal menempuh jarak 10 mil laut. Jaraknya tergantung dari arus dan angin sehingga dapat memungkinkan menumpuh jarak yang lebih jauh ataupun malah lebih pendek.