Sabtu, 12 September 2015

Ecdis

Ecdis merupakan suatu alat bantu navigasi elektronik dimana saat ini digunakan sebagai pengganti peta di atas kapal. Dalam solas untuk semua kapal tanker sama dengan atau lebih dari 3000 gt mengharuskan terdapat ecdis di atas kapal sejak 1 juli 2015. 

Terhadap mandatory solas tersebut seluruh perushaan pelayaran di harapkan untuk mengimplementasikan aturan ini di atas kapal. Mulai dari training ecdis untuk seluruh perwira dek di atas kapal, ecdis itu sendiri, peta dan update untuk enc nya.  Dalam survey tahun 2014 menyatakan bahwa sudah 54% kapal tanker yang sudah mengimplementasikan ecdis di atas kapal akan tetapi lebihdari 4000 kapal tanker dimana sisa dari 46% tersebut belum menerapkan ecdis ini. 

Untuk seluruh pelaut di harapkan dapat mengerti akan penggunaan ecdis di atas kapal. Walaupun teknologi semakin canggih tetap look out adalah yang harus di utamakan. Segalanya pasti akan ada kesalahan baik dari manusia itu sendiri maupun alat elektronik tersebut. Untuk itu segalanya harus di pikirkan dengan baik. 

Kapal meratus tenggelam

Jakarta
 - Kapal kontainer KM Meratus Banjar 2 tenggelam di Perairan Masalembo yang berada di lepas pantai Laut Jawa. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma M Zainudin, ada kabar 2 kru masih belum diketemukan.

"Kejadian betul. KM Meratus Banjar 2 mengalami kebocoran di kamar mesin sekitar jam 10.00 WIB tadi," ujar Zainudin saat dikonfirmasi, Rabu (2/9/2015).

Gambar kapal yang sedang tenggelam beredar melalui Blackberry Messenger (BBM). Zainuddin pun mengkonfirmasi peristiwa tersebut terjadi di perairan antara Laut Jawa dan Selat Makassar tersebut.

"Kapal sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Makassar. Menurut informasi, 2 kru orang mesin termasuk Kadet salah satunya belum ditemukan," jelas Kadispenal.

Kapal Meratus Spirit 1 yang saat kejadian berada sekitar 18 mil dari lokasi disebut Zainudin sedang menuju ke Perairan yang disebut sebagai Segitiga Bermuda Indonesia tersebut. Sementara itu Zainudin juga kini tengah mengecek jajarannya di bawah Komando Armada Timur apakah juga ikut melakukan operasi SAR atau evakuasi KM Meratus Banjar 2. Hingga saat ini masih belum bisa dipastikan berapa jumlah kru maupun korban.

"Saya coba cek dulu perkembangannya, sejauh yang saya tahu TNI AL belum sampai mendekat ke sana. Masalembo itu tengah-tengah Laut Jawa dan Selat Makassar. Coba saya cek dulu," tutupnya. Salam,

Kamis, 30 Juli 2015

Istilah-istilah di kapal tanker

Ini adalah beberapa istilah yang di temukan untuk kapal tanker:

1. IGS yaitu inert gas system dimana sebuah sistem di kapal tanker yang di gunakan untuk mengurangi kadar oksigen di dalam tanki dengan menggunakan flue gas atau gas buang dari boiler atau dari generator tersendiri. 

2. IGG yaitu inert gas generator dimana sebuah alat yang menghasilkan flue gas yang memiliki kadar oksigen di bawah 5% untuk iGS. 

3. Deck seal yaitu sistem di IGS dimana berisikan air yang mengalir yang memiliki fungsi untuk menghilangkan partikel yang terbawa oleh flue gas sebelum di kirimkan ke tanki. 

4. PV(pressure valve) breaker yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menjaga tekanan pada tanki apabila PV valve atau mast raiser tidak berfungsi dengan baik yang menggunakan tekanan air sehingga PV breaker haru di jaga dan di isikan air. 

5. PV Valve yaitu suatu sistem yang menggunakan tekanan pada tanki untuk membuka katup ke atas sehingga terbuka celah untuk udara keluar sehingga tekanan dalam tanki terjaga sesuai setingan kapal tersebut. Apa bila tekanan dalam tanki sangat berkurang saat bongkar maka terdapat katup lainnya yang akan tertarik ke dalam sehingga menimbulkan celah untuk udara masuk ke dalam tanki. 

6. Mast raiser yaitu memiliki sistem yang sama dengan pv breaker akan tetapi mast raiser adalah sistem untuk pengaman apabila pv valve tidak berkerja sebelum ke pv breaker sehingga mast raiser ada lah pengaman ke dua untuk menjaga tekanan di dalam tanki dan pv breaker adalah pengaman ketiga. 

7. Wing tanks yaitu sebutan untuk tanki kanan dan kiri

8. Center tank yaitu sebutan untuk tanki tengah

9. Cross over yaitu sistem valve atau keran pada pipa dimana pipa dari setiap tanki bertemu di sini sehingga terdapat valve atau keran yang dapat dibuka dan di tutup untuk menghubungan tiap tanki

10. Manifold yaitu sebutan untuk pipa yang menjorok ke luar untuk koneksi pipa kapal ke darat atau ke kapal lainnya. 

11. Line up yaitu prosess untuk membuka valve atau keran dari manifold ke tanki yang akan di muat sehingga kapal siap untuk prosess memuat

12. Ullage yaitu jarak antara permukaan muatan ke atas tanki atau jarak ruang tanki yang tidak di muat. 

13. Ullaging yaitu prosess dalam melakukan pengukuran ullage tanki. 

14. Sounding yaitu prosess mengukur tinggi sisa muatan dalam tanki. 

15. Innage yaitu jarak antara dasar tanki hingga permukaan muatan atau jarak muatan di dalam tanki. 

16. Mmc atau uti yaitu alat yang di gunakan untuk melakukan pengukuran muatan dalam tanki dengan menghitung ullage dari tanki tersebut. 

17. Framo yaitu sistem pompa yang menggunakan sistem hidrolik dalam pengoperasian pompa tersebut dimana setiap tanki memiliki pompa masing-masing. 

18. Power pack yaitu sistem pompa framo dimana tenaga tekanan hidrolik di hasilkan. 

19. Jockey pump yaitu pompa yang di gunakan dalam sistem framo untuk mengsirkulasi hidrolik dalam sistem framo. 

20. Centrifrugal pump yaitu sistem pompa dimana setiap tanki dapat terhubung pada pompa ini untuk prosess bonkar muatan dimana pompa ini terdapat di dalam pump room. 

21. Pump room yaitu ruangan untuk penempatan pompa-pompa untuk prosess bongkar muatan dan pengisian serta pembuangan air ballast. 

22. Odm (oil discharge monitoring) yaitu sistem untuk mengontrol kadar minyak pada air dimana sistem ini di gunakan untuk membuang air dalam tanki slop ke laut sehingga apabila kadar minyak tinggi maka air tersebut akan kembali ke dalam tanki slop. 

23. SFAL yaitu ship figure after loading dimana hasil perhitungan muatan pada kapal setelah selesai proses memuat. 

24. SFBD yaitu ship figure before discharge yaitu jumlah hasil perhitungan muatan kapal sebelum di bongkar. 




Sabtu, 27 Juni 2015

Cara mengkoreksi publikasi


Saat ini saya akan menjelaskan tta cara mengkoreksi publikasi. Yang perlu dikatahui adalah koreksi publikasi dan peta kita dapatkan dari NTM (notice to mariner) ini kita dapatkan setiap minggu. Oleh karena itu setiap ntm di berikan nama week (kemudian minggu ke berapa dari awal tahun) contohnya adalah week 26/15 maksudnya adalah ini koreksi minggu ke 26 di tahun 2015. 

Untuk memulai koreksi publikasi, pertama kita pastinya mendapatkan ntm tersebut kemudian kita melihat publikasi apa yg perlu di koreksi. Kemudian ambil buku tersebut dan tentunya kita lihat pada halaman ii yaitu record of updates. 

Di sini seperti gambar di atas kita mencantumkan koreksi week ke berapa yang akan kita koreksikan kedalam oublikasi ini dilanjutkan dengan tanggal kita melakukan pengkoreksian dan jabatan kita yang melakukan koreksi. 

Kemudian kita melihat pada NTM dan koreksi yang perlu kita lakukan pada publikasi tersebut berupa insert, replace, atau delete. Maksudnya adalah jika insert berarti kita harus menambahkan di dalam publikasi tersebut. Jika replace berarti kita mengganti yang sudah ada di dalam publikasi dengan yang baru dari NTM. Jika delete berarti kita harus menghapus bagian yang sudah ada di dalam publikasi tersebut. 

Contoh mengkoreksi peta yaitu:
1. Insert
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa pada halaman 20 kita harus menambahkan baris tersebut. Caranya yaitu memotong bagian tersebut kemudia tempelkan pada halaman koreksi atau pada halaman tersebut. Maksudnya ada beberapa publikasi yang memiliki halaman tersendiri untuk memasukkan koreksi contohnya seperti gambar di bawa ini. 

Pada bagian kanan halaman di gambar di atas adalah halaman koreksi atau update page. Jadi jika terdapat halaman tersebut kita menepelkan bagian yang harus kita masukkan dari NTM ke halaman tersebut. 
Seperti gamabar di atas adalah salah satu koreksi yang sudah di tempelkan. Kemudian kita memberikan ke terangan di belakangnya atau di depannya bahwa itu adalah koresi ke week berapa contohnya dari gambar di atas adalah wk 14/15. Penulisan ini dilakukan dengan pulpen merah. Karena sesuai aturan haris menggunakan pulpen merah atau ungu. Akan tetapi pada publikasi kita menggunakan pulpen merah. 

Apabila publikasi tersebut tidak memiliki halaman koreksi  mala kita harus menempelkan pada halaman yang telah di berikan oleh NTM. Caraya yaitu dengan menempelkan sebagian kecil dari bagian koreksi tersebut pada halaman tersebut sehingga kita akan tetap bisa melihat bagian yang sebelumnnya. Contohnya pada gambar di bawah ini. 

Pada gambar di atas kita dapat melihat bahwa sebagian kecil belakang koreksi yang akan di masukkan saja yang tertempel, sehingga kita dapat mengangkat bagian tersebut dan melihat pada bagian yang selumnya pada publikasi tersebut. Koresi ini dapat dilakukan dengan menempelkan sebagian dari depan atau belakang koreksi tersebut dengan melihat situasi pada halaman yang akan di koreksi sehingga tidak menutupi bagian lainnya. Kemudian pada koreksi tersebut kita memberikan tanda dari week keberapa koreksi tersebut. 

2. Replace
Untuk replace hampir sama dengan insert akan tetapi di lakukan dengan menempelkan bagian dari koreksi dari NTM ke bagian yang harus di gantikan. Contoh pada gambar di bawah ini. 

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwA terdapat koresi replace yang terdapat tulisan dengan warna merah. Jadi cara mengkoreksinya yaitu dengan menempelkan bagian koreksi langsun ke bagian yang di gantikan kemudian memberikan tanda dari week keberapa koreksi tersebut dengan pulpen warna merah. 

3.  Delete
Delete merupakan koreksi untuk menghapus yang sudah ada di dalam publikasi. Contohnya pada gambar di bawah ini. 

Pada gambar di atas dapat kita lihat cara mengkoreksinya. Yaitu dengan memberikan coretan satu garis pada bagian yang akan di hapus dengan pulpen merah kemudian memberikan keterangan merupak koreksi week keberapa. 

Selasa, 23 Juni 2015

Fire hose coupling atau koneksi selang pemadam

Ada berbaai macam coupling atau koneksi pada fire hose. Pada setiap kapal tentunya berbeda beda tergantung dari tempat dibuatnya kapal tersebut. Akan tetapi tidaklah susah untuk mendapatkan jenis koneksi tersebut di setiap negara karena coupling tersebut sudah tercantumkan dalam IMPA. 

Tata cara penggunaannya dibagi menjadi dua yaitu :

Dengan Cara di putar 
1. Nakajima
2. Gost

3. Storz
4. Nh/ NST
5. SMS
6. Barcelona

Dengan cara di tekan
1. Machino (menekan pada sambungan kedua coupling)
2. Instantaneous (menekan pada kiri dan kanan coupling yg menonjol keluar)
3. Uni (menekan pada sambungan coupling)

Itu lah beberapa macam jenis coupling fire hose yang ada di atas kapal. Untuk itu agar semua kapal dan pelabuhan dapat bekerja sama pada saat terjadinya kebakaran, maka di bentuklah suatu koneksi secara internasional agar kapal dapat menerima selang pelabuhan dan juga sebaliknya untuk pelabuhan. Koneksi tersebut adalah internasional ship shore connection. 
Konksi tersebut dimaksudkan apabila terjadi kebakaran di kapal dan ternyata pompa kapal tidak berfungsi lagi akibat kebakaran tersebut, maka kapal dapat menggunakan pompa pelabuhan untuk mendapatkan pasokan air untuk memadamkan api. Dan juga sebaliknya apabila terjadi kebakaran di pelabuhan dan pompa pelabuhan tidak dapat bekerja lagi maka pelabuhan dapat mengambil pasokan air dari kapal dengan menyambungkan pipa kapal dengan pelabuhan. 

Pada saat melakukan koneksi ini jangan lupa untuk menutup isolation valve agar tekanan pompa bisa belih baik di terima oleh pelabuhan. Inilah beberapa koneksi atau coupling fire hose yang ada di atas kapal

Rabu, 25 Maret 2015

Cara mengecek sertifikat online

Hari ini saya akan share baaimana cara mengecek sertifikat kita secara online. Caranya sangatlah mudah. Kita hanya membutuhkan salah satu dari no sertifikat ataupun ijazah kita baik BST ataupun yang lainnya. Caranya adalah :

1. Masuk ke web ini: www.pelaut.dephub.go.id

2. Siapkan salat satu dari no sertifikat yang anda punya. No tersebut dapat kita temukan di kanan atas dari sertifikat yang anda punyai. Kita hanya membutuhkan 10 angka awalnya saja. Misalkan no sertifikat 6201234567xxxxxx angka 6201234567 saja yang kita butuhkan. 

3. Masukkan sepuluh nomor tersebut dalam kolom seperti gambar di atas. Kemudian klik submit. 

4. Sekaran ada telah berhasil melihat sertifikat anda yang sudah online. 

Senin, 23 Maret 2015

Draft atau kedalaman kapal



Draft adalah kedalaman kapal atau badan kapal yang tenggelam di dalam air. Draft ini memiliki banyak fungsi dan cara pengecekannya pun memiliki cara tersendiri bukan hanya dengan melihat angkanya saja. 

Tata cara pengecekan pada draft adalah sebagai berikut. 

Pada gambar di atas tertera angka yang besar dan kecil. Di antara setiap angka yang besar terdapat angka genap dari 2,4,6,8. Jadi sebagai contoh draft di atas terlihat bahwa air laut berada tepat di bawah angka 6 di antara angka besar 80-90. Sehingga pembacaannya adalah 8.60 meter. 

Pada setiap angka besar misalkan angka 90 jika air berada di tengah-tengah angka tersebut berarti draftnya adalah 9.05 meter. Sehingga angka tersebut kita bagi lagi untuk mendapatkan hasil 2 angka di belakang koma. Begitupun juga dengan angka kecil hanya saja angka kecil tersebut menandakan angka di 1 koma dibelakang angka besar yang awal. Apa bila berada tepat di bawah angka tersebut seperti gambar di atas menandakan perpuluhan. Apabila air berada di atas angka tersebut maka menandakan angka perpuluhan berikutnya. Sebagai contoh apabila air pada draft di atas berada tepat di atas angka 6 maka draft tersebut adalah 8.70 meter. Sehingga di setiap angka kecil terdapat angka ganjilnya. Sebagai contoh di antara angka 90-2 pada jarak yg tidak terdapat angka merupakan angka 1, di antara angka 2-4 pada jarak yg tidak terdapat angka merupakan angka 3, di antara angka 4-6 pada jarak yg tidak terdapat angka merupakan angka 5, dan seterusnya. Pada jarak tersebut juga sama halnya dengan angka lainnya  maksudnya adalah jika air berada di antara 90-2 bedara di tengah2 jarak tersebut berarti draftnya adalah 9.15 meter. Itu lah cara untuk mengetahui draft kapal. 

Draft kapal di gunakan dalam banyak hal terutama dalam mengetahui jumlah muatan atau deadweight kapal. Draft juga di gunakan untuk keselamatan pelayaran pada darerah dengan kedalaman yang kecil sehingga kapal tidak grounding atau kandas. Draft juga dapat digunakan dalam mengetahui kapal dalam keadaan hooging atau shagging. Hogging adalah suatu keadaan kapal dimana muatan lebih banyak berada di depan dan belakang kapal. Shagging adalah suatu keadaan kapal dimana muatan lebih banyak berada di tengah. Serta kita dapat mengetahui trim kapal dalam perhitungan muatan maupun bunker atau bahan bakar. Serta trim kapal by head atau by astern. By head adalah draft depan lebih besar dari pada draft belakang dan by astern adalah draft belakang lebih besar dari pada draft depan. 


Sabtu, 21 Maret 2015

Sea project atau praktek laut

Sea project atau praktek laut merupakan saat dimana sebelum menjadi perwira kita melakukan praktek di atas kapal. Hal ini bertujuan untuk mempraktekkan apa yang telah kita pelajari secara teori. Karena tidak segala sesuatu hal kia dapatkan pada saat kuliah dan terjun langsung ke lapangan adalah hal yang penting untuk mempersiapkan kita saat kita menjadi seorang perwira nantinya. 

Jabatan kita selama praktek di sebut cadet dimana dalam hirarki jabatan kita setara dengan os akan tetapi perintah kita di berikan oleh c/o atau 2/e , bosun atau perwira lainnya. Sehingga pada saat praktek kita dapat mengetahui kegiatan atau tata cara kerja di atas kapal mulai dari kerja di dek atau di mesin, jaga saat di pelabuhan, dan jaga di anjungan saat bernavigasi. 

Dalam mempersiapkan diri kita khususnya untuk jurusan nautika saya menyarankan untuk mendapatkan segala ilmu yang bisa kita dapatkan. Hal penting yang harus bisa kita kuasai setelah praktek laut khususnya untuk jurusan nautika adalah:

1. Cargo handling and operation 
2. Mengetahui segala perawatan terhadap LSA (life saving appliance) dan FFE (fire fighting equipment)
3. Pembuatan port document
4. Hal-hal tentang navigasi dari tata cara penggunaan radar, ecdis, ais, sart, epirb, gmdss, komunikasi radio, penulisan dalam log book, koreksi peta dan publikasi, pembutan kompas error, signal lampu, signal bendera, signal bunyi, dan lain-lain
5. Perawatan di dek
6. Tali temali
7. Perhitungan muatan
8. Drill
9. Mumbuat passage plan atau route perjalanan kapal
10. Menentukan posisi kapal
11. Aturan-aturan di kapal

Yang paling utama adalah kita dapat mengetahui seluruh jawab yang terdapat pada paket prola kita. Karena di dalam pertanyaan tersebut sudah menjadi suatu patokan bahwa setelah kita dapat menjawab dan mengetahui jawabannya kita akan siap untuk menjadi seorang perwira yang baik. Tentu saja pengalaman pada kapal lain akan lebih baik dibandingkan dengan hanya dari kapal saat kita praktek. Setiap kapal dan setiap perusahaan memiliki aturan dan tata cara yang berbeda. Kita juga harus banyak bertemu dengan berbagai orang agar kita dapat memimpin orang dengan berbagai suku dan sifat yang berbeda suatu saat nanti. 

Bell Book Atau Buku Catatan Pergerakan Kapal

Pada saat ini saya akan membagi ilmu tentang tata cara penulisan pada bell book atau buku catatan pergerakan kapal. Buku ini berisikan tentang hal-hal penting pada saat kapal berolah gerak beserta waktunya. Pencatatan pada buku ini menggunakan huruf besar. 

Berikut adalah hal-hal yang di tulis ke dalam bell book atau buku catatan pergerakan kapal yaitu:

1. OHN to E/R (one hour notice to engine room)
Yaitu dimana anjung memberikan pemberitahuan ke ruang mesin satu jam sebelum kapal akan melakukan olah gerak agar kamar mesin dapat melakukan persiapan pada mesin seperti main engine atau mesin penggerak utama, auxillary engine atau mesin bantu, boiler, power winch, dan lain-lain guna menunjang pergerakan kapal untuk olah gerak. 

2.  Syncronize time with e/r
Yaitu mencocokan waktu ke kamar mesin agar waktu anjungan dan kamar mesin sama sehingga tidak ada kesalahan pada pembuatan laporan. 

3. Steering gear tested
Yaitu pengetesan pada kemudi bahwa dapat dioperasikan dengan baik. 

4. All navigation equipment tested
Yaitu dimana alat-alat navigasi telah di cek dan dapat digunakan dengan baik. Contohnya adalah radar dan arpa, ecdis, gps, ais, echo sounder, peta, lampu navigasi, isyarat bunyi, radio, dan lain-lain. 

5. SBE (stand by engine)
Yaitu dimana waktu yang menandakan semenjak jam tersebut mesin siap untuk di gunakan untuk berolah gerak. 

6. POB (pilot on board)
Yaitu dimana saat pandu naik ke atas kapal. 

7. Pilot away
Yaitu dimana saat pandu turun dari atas kapal. 

8. Fwd or aft tug made fast
Yaitu dimana kapal tunda muka atau buritan terikat pada kapal. 

9. Fwd or aft tug cast off
Yaitu dimana kapal tunda muka atau buritan terlepas dari kapal. 

10. FLA (first line ashore)
Yaitu dimana tali pertama terikat di pelabuhan. 

11. All line made fast
Yaitu dimana seluruh tali kapal sudah terikat. 

12. Ship in position
Yaitu dimana kapal sudah berada pada posisinya di pelabuhan dan dapat mengencangkan seluruh tali untuk menjaga kapal pada posisinya. 

13. Single up
Yaitu dimana tali kapal masih tersisa tali spring muka dan buritan yang terikat di pelabuhan. 

14. Last line
Yaitu dimana tali terakhir terlepas dari pelabuhan. 

15. Cast off
Yaitu saat kapal memulai pergerakan dan sudah bebas dari seluruh tali kapal terhadap pelabuhan. 

16. Master took the conn or command
Yaitu saat master mengambil alih komando di anjungan. 

17. OOW (officer on watch) took the conn from master
Yaitu dimana perwira jaga mengambil alih komando anjungan dari master. 

18. Change steering from auto to manual
Yaitu dimana steering dari auto pilot atau otomatis menjadi manual steering atau hand steerin atau helm. Dimana juru mudi memegang kemudi dan mengemudikan kapal sesuai perintah dari pandu atau master atau oow. 

19. Change steering from manual to auto
Yaitu dimana menganti kemudi dari manual ke otomatis. 

20. BOSV (begin of sea voyage)
Yaitu dimana kapal memulai pergerakan di laut dan tidak membutuhkan olah gerak yang mengharuskan mesin dalam keadaan stand by. 

21. EOSV (end of sea voyage) 
Yaitu dimana kapal sudah menyelesaikan perjalanan laut dan akan memasuki pelabuhan atau daerah pelayaran yang membutuhkan mesin dalam keadaan stand by. 

22. Drop anchor 
Yaitu dimana saat kapal menjatuhkan jangkar untuk berlabuh. 

23. Heave up anchor
Yaitu dimana kapal memulai untuk mengangkat jangkar kembali ke kapal. 

24. Anchor aweight or anchor up
Yaitu dimana saat jangkar kapal sudah berada di posisinya di atas kapal. 

25. Brought up anchor
Yaitu dimana jangkar telah di dasar laut dan sudah menahan kapal pada posisinya. 

26. FWE (finished with engine)
Yaitu di saat kapal sudah selesai menggunakan mesin dan dapat mematikan mesin. 



Rabu, 18 Maret 2015

Radar dan Arpa

Apa yang harus kita ketahui tentang Radar dan Arpa untuk navigasi di laut? Di sini saya akan memberika hal-hal penting yang harus kita ketahui tentang radar terutama dalam hal navigasi demi keamanan dan keselamatan pelayaran. 

Radar

Radar adalah suatu sistem dimana menggunakan frekuensi dalam menangkap suatu objek yang tidak kita ketahui. Pada antena radar yang terus berputar memiliki dua fungsi yaitu untuk memancarkan frekuensi dan untuk menangkap pantulan dari frekuensi. Jadi penangkapan dari suatu objek dapat kita ketahui dari pantulan frequensi yang di pancarkan dan di tangkap kembali. 

Untuk mengenal radar terutama dalam hal navigasi di laut, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu:

1. Range
Yaitu jarak tangkap dari radar
2. Gain
Yaitu seberapa besar frekuensi yang ditangkap
3. Rain
Yaitu untuk mengurangi tangkapan atau hasil yang kurang baik pada saat cuaca hujan
4. Sea
Yaitu untuk memberikan hasil yang lebih baik pada saat keaadaan laut berombak
5. Ebl (electronic bearing line)
Yaitu untuk membaring pada radar. Guna untuk menghindari tubrukan
6. Vrm (vector range measure)
Yaitu untuk mengetahui jarak terhadap suatu objek
7. H-up (heading up)
Dimana tampilan dari radar menunjukan arah kapal yang menghadap ke depan
8. N-up (north up)
Dimana tampilan dari radar menunjukkan utara menghadap ke depan
9. Off center
Dimana tampilan pada radar posisi kapal tidak berada di tengah

Arpa

Arpa adalah suatu sistem operasi dari hasil tangkapan radar. Di sini arpa sebagai pengolah data dari radar. Sistem ini memberikan kita informasi untuk menghindari bahaya dari objek di sekeliling. 

Adapun hal-hal yang di hasilkan oleh arpa yaitu:

1. Target
Yaitu kita dapat menangkap objek yg di hasilkan radar dan membuat arpa untuk memproses data tersebut

2. CPA (clostest point approach)
Yaitu memberikan informasi bahwa berapa jarak terdekat terhadap kapal kita saat berpapasan

3. TCPA (time clostest point approach)
Yaitu waktu saat kapal akan berpapasan pada jarak terdekat

4. True bearing
Yaitu baringan sejati terhadap objek tersebut

5. Ctw (course through water)
Yaitu haluan relatif dari kapal tersebut. Relatif di sini berarti haluan dengan adanya pengaruh arus dan angin

6. CTG (course through ground) 
Yaitu haluan sejati dari objek tersebut

7. Stw (speed through water)
Yaitu kecepatan kapal relatif terhadap air. Dimana kecepan tersebut sudah di pengaruhi arus dan angin

8. Stg (seepd through ground)
Yaitu kecepatan kapal terhadap bumi. Maksudnya adalah jika kapal memiliki kecepatan stg 10 knots berarti dalam waktu 1 jam dapat menempuh 10 mil laut. Akan tetapi jika kecepatan kapal terhadap air atau stw yaitu 10 knots berarti belum tentu dalam satu jam kapal menempuh jarak 10 mil laut. Jaraknya tergantung dari arus dan angin sehingga dapat memungkinkan menumpuh jarak yang lebih jauh ataupun malah lebih pendek.